Indonesia
Gamereactor
preview
World War 3

World War 3

Game shooter dari The Farm 51 meluncur di sesi Early Access dengan beberapa masalah awal.

HQ
HQ

Sulit untuk bisa menjadi yang terunggul di tengah-tengah maraknya game genre shooter. Kamu harus memiliki cerita yang bagus dan sudut pandang yang pas. Jika tidak, kamu hanya akan terseok-seok tanpa arah dan tujuan. The Farm 51, developer dari game shooter single-player penuh teka-teki yang masih hangat dari tahun lalu, Get Even, berkeinginan untuk menciptakan arena multiplayer lewat game mereka berikutnya, World War 3. Studio ini melihat celah di pasaran, celah yang ditinggalkan oleh DICE karena mereka telah memberanikan diri kembali ke masa lalu untuk menggarap pertarungan berskala besar dengan latar bersejarah. Dengan game shooter barunya tersebut, developer asal Polandia ini berniat untuk memanfaatkan celah tersebut. Karena itulah WW3 hadir, dengan lingkungan masa depan yang besar berisi para pemain yang memperebutkan capture point, semuanya berada dalam realitas yang masuk akal di mana Eropa terjebak dalam konflik global besar ketiga.

Game ini memiliki konsep yang layak, tapi sayangnya tidak original. Mengingat genre yang baru saja kami bahas barusan, akan terasa kurang ajar jika kita terlalu mempermasalahkan hal tersebut. Dan juga mengingat fakta umum di balik situasi ini ketika membahas tentang game first-person shooter yang kompetitif, WW3 berhasil menarik perhatian di tengah keramaian, terutama berkat waktu perilisannya dan perpaduan beberapa elemen yang menjadi andalan The Farm 51.

Sejauh ini, terdapat tiga peta yang disertakan dalam sesi Early Accessnya. Aksinya dimulai di Berlin, pindah ke Warsaw, dan berakhir di Moscow. Tiap petanya sangat luas, tapi tidak menutup kemungkinan untukmu bermain di area yang lebih kecil dalam versi terbatas dari masing-masing petanya. Perubahan tersebut cukup mengubah sensasi keseluruhan dari tiap pertandingan, menyajikan pengalaman yang bertujuan untuk menangkap perasaan dari pertempuran berskala besar dan membuatnya menjadi pertempuran yang lebih terfokus. Tank-tank yang berlalu lalang mencari target terbuka, menambah sentuhan pada skalanya, dan walaupun kami harus bilang bahwa senjata gabungan dalam game ini terasa agak mendasar untuk saat ini, setidaknya penyertaan drone dan sejenisnya membuat game ini cukup ramai.

Ini adalah iklan:
World War 3

Walaupun senjatanya cukup mudah untuk digunakan, gameplay keseluruhan game ini kurang bernuansa dan WW3 diposisikan lebih ke arah sisi aksi dalam spektrum shooter ketimbang sebuah simulasi. Aksi dalam game ini hampir seluruhnya berfokus pada pengambilan kendali atas capture point di seluruh peta, tapi kamu harus tetap mempertahankan dua point yang terhubung untuk bisa mendapatkan skor. Saat sebuah tim memiliki objektif sendiri, hal tersebut menjadi spawn point agar para pemain dapat kembali jika mereka mati. Jika semua objektifnya dikendalikan oleh tim yang sama, kamu akan menemukan serangkaian spawn point yang tersebar di seluruh peta. Sistem ini bekerja dengan baik untuk sebagian besar gamenya. Sayangnya, ketika sebuah tim mencari spawn point yang lain dan berhasil mengendalikan semua point penting di peta, akan menjadi terlalu mudah untuk menaklukkan tim lawan dan mengembalikan mereka ke spawn point. Kamu tinggal menunggu mereka bergabung kembali dalam game lewat spawn point tersebut dan mendapatkan kill yang mudah dari sana. Untungnya, terdapat beberapa spawn point lain di seluruh peta, jadi jika kamu terus menerus dihantam di satu sisi peta, kamu dapat memulai dari titik lain untuk hidupmu selanjutnya.

Jika kamu berada di tengah pertempuran yang seimbang, kamu biasanya akan bisa bergabung dalam pertandingan dari salah satu spawn point yang disebutkan tersebut. Tapi itu tandanya kamu langsung terjun di tengah-tengah masalah (dan kembali ke menu saat kamu menunggu untuk bergabung sekali lagi). Spawn point lainnya berada cukup jauh di peta, akan memakan waktu lama untukmu berjalan dari pinggir peta ke tengah-tengah pertempuran, hanya supaya bisa segera bergabung dan dipaksa untuk melalui rute yang sama lagi (dan lagi). Spawn camping juga terkadang menjadi masalah, walaupun tidak terlalu sering. Masalahnya seringkali terjadi jika para pemain tidak berkomunikasi langsung antar rekan timnya, sehingga ketika mereka mengulang game, mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan.

World War 3
Ini adalah iklan:
World War 3World War 3World War 3

Selain itu, komunikasi antar pemain tidak selalu menjadi hal yang paling menyenangkan. Walaupun memang kami akui bahwa pengalaman yang didapat dalam game ini sepenuhnya objektif, fitur chatnya seringkali dipenuhi dengan ejekan dan hinaan - hampir tidak ada komunitas yang mendorong orang-orang untuk tetap bermain dan mengajak untuk bersama-sama melewati masalah awal yang biasa dihadapi oleh game sejenis ini sampai masa tesnya berakhir secara publik. Waktu loading yang lama dan server yang tidak bisa diandalkan juga malah semakin mengacak-acak mood para pemain. Sekarang sudah pasti lebih stabil setelah peluncuran awal yang berat ini, tapi masih ada banyak hal yang harus ditingkatkan lagi.

Terdapat beberapa bug yang harus dienyahkan dan masalah keseimbangan game untuk ditangani jika World War 3 ingin bertahan dalam waktu yang lama. Game ini mendapatkan kesempatan dan kemungkinan untuk berhasil berkat gunplay dan desain level keseluruhannya. Beberapa lingkungan mendapatkan sentuhan generik, petanya cukup menarik untuk dijelajahi, dan dipenuhi dengan tekstur dan detail yang membuat pertempuran di lingkungan petanya menarik. Petanya juga sangat besar, dan artinya kamu akan bertempur di beragam lokasi yang terasa seperti peta tersendiri.

World War 3World War 3

Gunplaynya juga cukup solid. Walaupun terkadang deteksi tembakan terlalu memberikan kemudahan bagi pihak penyerang, untuk sebagian besar gamenya, kami pikir bagian game yang ini telah dieksekusi dengan baik - dan kamu juga dapat melihat ke mana arah peluru menuju saat kamu menunggu respawn. Tingkat kedetailannya yang tersedia di bagian kustomisasi senjata sangat membantu untuk urusan kekuatan. Relatif mudah untuk memilih preferensimu dan menemukan tempat yang sesuai di medan pertempuran berkat opsi yang banyak. Entah kamu lebih suka bersembunyi dan menyerang musuh dari kejauhan atau terjebak dalam pertempuran jarak dekat, para developer telah menyediakan segala jenis cara bertempur untukmu.

Selain piringan baja di dadamu, para pemain tidak dilengkapi dengan equipment yang terlalu kuat. Kamu hanya membutuhkan sedikit spray untuk menjatuhkan lawan jika kamu mendapatkan angle yang tepat, yang mana sangat penting dalam jenis game shooter seperti ini. Kamu tidak akan menemukan pasukan dengan armor baja kuat yang harus kamu lawan di sini (setidaknya belum ada, kita tidak tahu apa yang akan hadir ke depannya). Animasi karakternya juga keren, menyajikanmu gaya semi-realistis yang memang ingin ditampilkan oleh studio game ini, seperti kelihaian untuk berbaring telentang dan menembak dari posisi tersebut. Tapi memang tidak semua animasinya mulus.

Aspek yang menjual dari World War 3 adalah latar masa depannya dan ruang bermain yang luas. Walaupun banyak elemen positif yang bisa diacungi jempol, pengalaman yang disajikan oleh game ini juga masih dalam pengembangan. Keterlibatanmu dalam game ini sejak awal harus disertai dengan informasi bahwa masih terdapat cukup banyak hal yang harus dikembangkan; game ini membutuhkan lebih banyak peta, keseimbangan game yang lebih baik (khususnya dalam hal respawn), polesan yang lebih banyak untuk tindakan kontekstual seperti mendekor lanskapnya, dan bahkan berminggu-minggu setelah peluncuran pun, servernya masih membuat jengkel. Secara keseluruhan, dalam hal gameplay, pondasinya tampak cukup solid dan sangat mungkin bagi game ini untuk berkembang dan menyaingi game-game shooter lain yang lebih mantap. World War 3 hanya membutuhkan waktu lebih banyak dalam masa pengembangan.

HQ

Teks terkait

0
World War 3

World War 3

PREVIEW. Ditulis oleh Mike Holmes

Game shooter dari The Farm 51 meluncur di sesi Early Access dengan beberapa masalah awal.



Loading next content