Wintermoor Tactics Club

Orang tua saya pernah berkata: "Nikmatilah sekolah. Kamu akan merindukannya jika itu sudah berakhir." Dan setelah lima tahun selesai dengan apa yang disebut masyarakat sebagai pendidikan wajib, perasaan rindu akan hari-hari sekolahku belum pernah sekalipun melintas di pikiranku. Jujur saja, itu karena kenyataan bahwa pendidikan dasar sekarang ini jauh lebih susah dan membuat stres daripada apa yang digambarkan oleh media. Saya sedang melihatmu, Riverdale. Akan tetapi, baru-baru ini saya telah kembali ke dunia pendidikan, masuk ke sebuah akademi fiksional yang membuat saya iri akan apa yang bisa saya dapatkan dari dunia pendidikan, dalam Wintermoor Tactics Club dari EVC..

Wintermoor Tactics Club adalah sebuah RPG petualangan, yang terinspirasi oleh novel-novel visual, yang fokus pada pada Alicia dan teman klub Curses and Catacombs nya (C&C - sebuah game bergaya Dungeons and Dragons) di saat mereka mencoba menyelesaikan sebuah misteri membingungkan mengenai kenapa Kepala Sekolah Wintermoor, Enfield mulai menerapkan pembatasan untuk klub-klub ekstrakurikuler. Di saat melakukan penyelidikan, Alicia dan kawan-kawannya akan menemukan bahwa misterinya jauh lebih berbahaya dan kompleks daripada apa yang awalnya kamu duga, mengetahui bahwa Wintermoor sendiri mungkin merupakan sarang dari sebuah konspirasi yang lebih dalam dan mungkin bersifat mistis.

Karena game ini adalah sebuah RPG petualangan, banyak dari gameplaynya berbasis di sekitar sosialisasi dengan karakter-karakter di sekitar sekolah dan menyelesaikan petualangan-petualangan untuk terus melaju dalam alur ceritanya. Di sinilah kamu bisa merasakan pengaruh dari novel-novel visual itu, dimana narasi yang mengelilingi bagian ini, di samping petualangan-petualangannya sendiri, membuatnya menyenangkan untuk diselesaikan (walaupun jujur saja misi-misinya kebanyakan terasa seperti fetch quest yang biasa-biasa saja). Ketika bermain, kamu bisa melihat berapa besar penekanan dalam menciptakan sebuah naratif yang beragam, karena setiap interaksi terasa unik dari yang lainnya, membuat saya sering memilih untuk berbicara pada karakter-karakter secara acak hanya untuk mendengar apa yang akan mereka katakan. Itu bukanlah gaya yang biasa saya lakukan ketika menjelajahi game-game.

Desain petualangannya tidak selalu inovatif dalam dalam apa yang diminta untuk kamu lakukan, tetapi di lain pihak, game ini selalu memintamu untuk bekerja dengan karakter-karakter yang berbeda di lokasi-lokasi yang berbeda. Akibatnya, dengan narasi yang kuat dan keberagaman dalam siapa yang akan jadi fokus dalam sebuah petualangan, sifat berulang-ulang dan kurangnya variasi dalam desain petualangannya tidak mempengaruhi keseruan dalam game ini. Saya mengerti bagaimana ini terdengar, tetapi kekuatan dari Wintermoor Tactics Club tidak selalu dalam gameplay, tetapi sering kali dalam pemaparan cerita di sepanjang jalannya.

Game ini memang menampilkan sebuah sistem taktik turn-based yang kuat dan dibangun dengan baik dalam C&C Club karakternya. Di dalam game ini, setiap skenario pertempuran dibayangkan dari sudut pandang Alicia dan alter-ego teman-temannya di C&C, yang artinya walaupun game ini mengenai sekolah, pertempurannya memiliki elemen-elemen fantasi yang bisa dimainkan. Contohnya Alicia, adalah seorang mage yang bisa mengeluarkan bola petir yang memberikan damage pada musuh-musuh. Karakter lain yang bisa dimainkan seperti Eowald, seorang Paladin, bagus untuk menahan serangan dan memberikan damage dalam jumlah medium sebagai gantinya. Ketika alur ceritanya berjalan, C&C Club akan berkembang, menambah karakter-karakter baru untuk dimainkan, masing-masing dengan rangkaian kemampuan dan serangan-serangan unik masing-masing.

Dan mengenai bagaimana pertempurannya berjalan, bayangkan game ini sebagai sebuah game taktik yang disederhanakan, mungkin sebuah XCOM dengan peperangan yang tidak begitu sulit dan lebih pendek. Apakah ini membuatnya terlalu mudah untuk dimainkan? Sama sekali tidak, karena setiap pertempuran yang kamu temui menampilkan sebuah variasi musuh-musuh unik untuk dihadapi dan bisa diselesaikan dengan ketiga karakter terbuka manapun yang kamu pilih. Jangan salah, para pemain strategi elit sepertinya akan membuat ledakan melewati level-levelnya, tetapi bagi mereka yang ingin memainkan sebuah game yang menarik, pertempurannya terbuka dan tidak merepotkan, tidak seperti kesan yang biasa diberikan banyak game strategi.

Musuh-musuh yang kamu hadapi juga mudah untuk dibaca, dan tidak akan menjatuhkanmu ke kuburan dangkal sesaat setelah kamu bertemu dengan mereka. Dari troll fiksi dan makhluk-makhluk menyerupai Elf ke klub-klub lain yang telah diterjemahkan sebagai karakter-karakter fantasi, setiap musuh cukup pintar untuk memberikan sebuah tantangan, tetapi cukup sederhana untuk dikalahkan tanpa memerlukan sebuah playbook. Untuk menambahkan sedikit tantangan, beberapa pertempuran menampilkan boss-boss dengan health pool besar dan serangan-serangan yang keras, yang seringkali sangat kuat sampai usaha terbaikmu untuk bisa bertahan dan fokus untuk mengalahkan musuh-musuh lain supaya bisa menang. Boss favorit saya adalah Sleipnir, seekor kuda robotik bertenaga roket yang dibangun oleh Equestrian Club sebagai sebuah metode untuk menghancurkan musuh-musuh mereka, dan percayalah, dia adalah seekor kuda jantan yang tangguh untuk dikalahkan.

Disamping pertempuran berbasis strateginya yang solid dan desain novel visual yang kuat, satu area lain yang secara pribadi sangat saya nikmati adalah tampilan Wintermoor Academy dan seni dan audio yang digunakan untuk menghidupkannya. Dengan game ini yang dimainkan dari sudut pandang isometris orang ketiga, fokusnya seringkali ada pada lingkungannya, yang dalam hal ini cukup mengagumkan. Dari Stadium ke Classroom, semua yang ada di Wintermoor Academy diciptakan untuk merefleksikan sebuah novel visual dengan desain yang realistis tetapi seperti kartun. Menggabungkan hal ini dengan sebuah soundtrack bernuansa musim dingin yang benar-benar menggambarkan intisari dari lokasi Wintermoor yang dingin, sangatlah sulit untuk tidak iri pada para siswa yang masuk ke sekolah ini.

PErlu dicatat bahwa Wintermoor Tactics Club tidaklah sempurna. Karena ada banyak perjalanan antara lokasi-lokasi, game ini memiliki terlalu banyak loading screen. Saya benar-benar tidak akan terkejut jika rata-rata saya menemukan loadscreen setiap dua menit ketika bermain melewati alur ceritanya. Karenanya, kadang-kadang saya berharap ada sedikit lebih banyak hal yang bisa dilakukan. Memang, narasinya fantastis dan pertempurannya juga memuaskan, tetapi tidak ada salahnya untuk sesekali menambahkan sedikit lebih banyak variasi untuk menambahkan sebuah level yang benar-benar baru pada pengalamannya.

Jika mengesampingan permasalahan yang ada, Wintermoor Tactics Club adalah sebuah strategy-RPG yang benar-benar menghibur, dengan sebuah narasi brilian yang terinspirasi dari novel-novel visual dan sebuah sistem pertempuran yang sama bisa dinikmati. Alur cerita dan percakapan antara banyak karakter interaktif membuat game ini sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan yang akan membuat siapapun yang menginginkan hari-hari sekolah yang digambarkan dengan sempurna. Di luar beberapa gangguan dari loading screen dan desain gameplay yang sedikit repetitif, Wintermoor Tactics Club ternyata adalah salah satu game indie yang paling menyenangkan yang pernah saya mainkan di tahun ini.