Indonesia
Gamereactor
review serial
Transformers: War for Cybertron Trilogy - Siege

Transformers: War for Cybertron Trilogy - Siege

Dari total tiga seri, bagian pertama yang mengeksplorasi awal mula perang sengit antara Autobots dan Decepticons sudah tayang di Netflix.

HQ

Bisa dibilang saya adalah fans Transformers yang sudah murtad, tapi saya mengakui bahwa, ketika kecil, seri ini adalah seri terfavorit kedua saya (yang pertama, tentu saja, adalah Star Wars). Di masa muda saya mengoleksi mainan-mainan Transformers, menonton episode-episode awal seri TV Transformers berulang-ulang di VHS sampai kasetnya rusak, serta entah berapa kali sudah menonton ulang filmnya sampai saya hafal betul skripnya. Bah-weep-Graaaaagnah wheep ni ni bong kembali, pembaca yang budiman.

Jadi, ketika saya sedang menelusuri Netflix dan melihat ada bagian pertama dari seri baru Transformers: War for Cybertron Trilogy, saya jadi penasaran. Sekarang, setelah menonton Siege (atau dikenal juga sebagai Bagian 1 dalam seri ini), saya jadi menanti-nanti bagian kedua, meskipun menurut saya ada beberapa area yang bisa diperbaiki untuk membangun cerita yang lebih bagus di atas fondasi yang dibentuk oleh Bagian 1 yang solid.

Sekarang, di tahun 2020, cerita besar Transformers bisa dibilang sedikit berbelit-belit. Selama perjalanannya bertahun-tahun, franchise ini sudah merambah kemana-mana dengan seri kartun aslinya yang mengeset latar belakang, film-film live-action yang membawa ceritanya ke arah baru, berbagai spin-off, novel grafis, serta masih banyak lagi. Dengan semua elemen cerita yang ada, agak sulit untuk tahu bagian mana yang sebenarnya penting dan yang tidak. Saya pun awalnya bertanya-tanya, dimana sebenarnya seri ini berada dalam dunia Transformers secara keseluruhan.

Ini adalah iklan:

Tapi, pertama-tama: seri ini tidak dibuat berdasarkan video game Transformers: War of Cybertron dari High Moon Studios yang rilis 2010 lalu. Satu lagi yang membingungkan untuk saya adalah jumlah generasi dan linimasa yang berbeda-beda di sini, dan bagaimana semua elemen-elemen saling terhubung ini (itu pun kalau memang berhubungan). Namun, tidak ada salahnya berhenti memikirkan hal-hal itu dan menikmati Transformers: War for Cybertron Trilogy - Siege sebagaimana adanya ia dibuat. Bukan, bukan cuma sebagai iklan untuk mainan belaka (meskipun nyatanya memang begitu), tapi sebagai prekuel yang menceritakan awal mula perseteruan abadi antara Autobots dan Decepticons.

Transformers: War for Cybertron Trilogy - Siege

Yang paling menarik dari seri ini adalah hubungan antara Prime dan Megatron. Di Siege, kita bisa melihat bagaimana moral Megatron, pemimpin para Decepticons, perlahan rusak saat ia mulai ingin menguasai Cybertron. Kita diberikan cuplikan-cuplikan penting yang menceritakan bagaimana Decepticons mulai bangkit dan berjuang untuk menggulingkan tuan-tuan yang telah mereka layani selama bergenerasi-generasi. Perang antara dua faksi ini digambarkan sebagai pemberontakan Decepticon, dengan Megatron yang di awal seri masih memiliki budi luhur. Namun kita juga bisa melihat bagaimana budi luhur ini menguap begitu saja, dirusak oleh kuasa dan hawa nafsu.

Desain Transformers di seri ini terinspirasi dari desain asli Gen1 sehingga Prime, Megatron, dan Bumblebee terlihat seperti diri mereka yang dulu, dan untuk orang tua seperti saya, inilah yang membuat seri ini benar-benar menarik. Desain yang seperti aslinya ini membantu saya merasa terhubung dengan seri ini. Selain itu, ada banyak detail di seri ini yang akan diapresiasi oleh fans lama. Jika kamu menonton seri aslinya, bagaimana perang antara Decepticons dan Autobots dieksplor dengan sangat dalam di sini akan membuat seri ini sangat layak ditonton.

Ini adalah iklan:

Mini-seri ini terdiri atas 6 episode. Kita bisa melihat bagaimana Prime, Ultra Magnus, dan wajah-wajah robotik lain yang familiar menantang para Decepticons yang saat itu terlihat akan memenangkan perang dan menguasai Cybertron. Saya tidak akan terlalu membahas ceritanya, tapi saya bisa bilang bahwa terlihat jelas bahwa para Autobots sudah terdesak dan harus mengambil langkah drastis jika ingin selamat. Kalau kamu tahu soal Transformers, kamu sudah tahu bagaimana cerita selanjutnya, tapi saya akan berhenti di sini agar tidak memberi spoiler pada yang belum pernah menonton.

Transformers: War for Cybertron Trilogy - SiegeTransformers: War for Cybertron Trilogy - SiegeTransformers: War for Cybertron Trilogy - Siege
Transformers: War for Cybertron Trilogy - Siege

Dari segi audio-visual, War for Cybertron terlihat bagus dengan CGI yang apik dan efek-efek yang mumpuni. Tapi, tak kalah pentingnya, adalah suara-suaranya yang solid dan mengingatkan pada seri aslinya: Prime dan Megatron dengan suara lantang mereka, dan Starscream yang cempreng seperti lalat yang mengesalkan. Namun tentu saja seri ini membutuhkan slogan-slogan khas dan efek suara yang sudah lama kita kenal dan cintai, dan hal-hal itu pun tak luput ada di sini. Satu-satunya yang saya rasa kurang di sini sebenarnya bukan hal yang besar, yaitu pengaturan alur yang terasa kurang pas serta kadang dialog terasa agak dipaksakan dan bertele-tele. Intinya, jika bisa terasa lebih 'cepat', bisa jadi akan lebih bagus.

Mungkin, ceritanya juga bisa dibuat lebih emosional mengingat apa yang diperjuangkan di sini, namun jika begitu ada juga kemungkinan ceritanya malah jadi tidak terlalu menarik untuk audiens utama. Di ranah yang sama, karakter-karakter di sini tidak cukup diberikan waktu untuk berkembang dan hubungan penonton dengan mereka kebanyakan hanyalah efek nostalgia. Rasanya seperti ada kesempatan yang terlewatkan di sini. Akan tetapi, seri ini cukup baik dalam menjembatani masa lalu dan masa kini, dan dengan banyaknya fanservis yang tersedia, menonton keseluruhan seri dalam sekali duduk rasanya tidak sulit mengingat durasi tiap episode yang tergolong pendek (sekitar 20-25 menit), ditambah dengan koneksi yang langsung saya dapatkan dengan seri ini. Apakah seri ini sempurna? Tentu tidak, dan ada peluang agar seri ini menjadi lebih baik. Namun apakah saya akan menonton Bagian 2? Jawabannya adalah: tentu saja.

Transformers: War for Cybertron Trilogy - Siege
07 Gamereactor Indonesia
7 / 10
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait



Loading next content