Indonesia
Gamereactor
preview
The Legend of Zelda: Link's Awakening

The Legend of Zelda: Link's Awakening - Impresi Pertama

Remake Zelda yang paling banyak diminta ini terlihat imut seperti biasa. Kami hanya berharap bisa melihat lebih banyak.

HQ
HQ

Sudah lama para pemain konsol rumahan Nintendo lupa bagaimana rasanya bermain game gaya top-down klasik Zelda. Sejak Ocarina of Time di N64 mengguncang dunia, entri 3D utama reguler dalam serial ini terus mengembangkan dunia dan ceritanya, sampai klimaksnya, Breath of the Wild di tahun 2017 silam yang hadir ketika Switch dirilis. Sementara itu, para pengguna Game Boy, GBA, Nintendo DS, dan akhirnya Nintendo 3DS masih bisa terus menikmati game top-down klasik itu di manapun, mulai dari game-game "Oracle of" sampai Phantom Hourglass dan Spirit Tracks, melalui The Minish Cap dan A Link Between Worlds. Semuanya dibangun berdasarkan pondasi game 2D Zelda terakhir, A Link to the Past, game klasik SNES dari tahun 1992... tetapi juga dengan Zelda pertama di perangkat genggam, Links Awakening, yang hadir di Game Boy tahun 1993 silam.

Karena pentingnya Link's Awakening, dia selalu disandingkan dengan A Link to the Past sebagai remake yang paling diminta dalam game top-down Zelda. Dan voila: Nintendo Switch akan memiliki satu lagi game Zelda tanggal 20 September, karena seperti yang kamu ketahui, perangkat hybrid itu memungkinkan kamu bermain Zelda baik dalam bentuk 3D dan dalam perjalanan.

Penting untuk dicatat bahwa game ini pada dasarnya adalah game yang sama yang telah dimainkan dan dimainkan kembali selama lebih dari 25 (!) tahun. Yang artinya memiliki struktur dunia, karakter-karakter, dan petualangan yang sama, dan bahkan kontrol serta mekanika klasik sederhana yang serupa, walaupun seperti apa yang kamu harapkan, game ini akan hadir dengan finishing audio-visual baru dan juga beberapa hal ekstra.

Ini adalah iklan:
The Legend of Zelda: Link's AwakeningThe Legend of Zelda: Link's Awakening

Bulan lalu di Los Angeles, kami sempat memainkan Link's Awakening untuk Nintendo Switch pertama kalinya. Dan pertama-tama, ya, game ini sangat imut, kami menyadari bahwa beberapa fans tidak yakin (atau malah menentang) akan gaya visual yang baru, tetapi bagi kami, itu jauh lebih baik dari game top-down Zelda lainnya dengan elemen-elemen kayu/tanah liat, kedalaman diorama tanah, dan karakter-karakternya yang bermata hitam. Apa yang tidak membuat kami senang adalah performa dari game ini, tetapi tentu saja NIntendo akan memolesnya lebih jauh sebelum ia dirilis. Bagian game ini harus sangat kokoh, 1080p60 yang mulus ditampilkan di TV, dan 720p60 dalam perangkat genggam, mengingat beban rendering yang diberikan.

Tetapi game ini terasa hebat, dan kami terutama menyukai bagaimana Link bergerak dan berjalan, dengan tebasan pedang 8 arah, pertahanan perisai 4 arah, dan kemampuan melompatnya yang harus kamu dapatkan walaupun tidak memakan waktu lama. Lagipula, selain dari puzzle, kebanyakan game-game dan pertempuran awal semuanya mengenai penempatan waktu dan persepsi akan jarak (peringatan untuk para fans hardcore: beberapa musuh dan item akan berubah supaya semuanya tetap menarik).

Sayangnya, demo E3 itu terlalu pendek. Kami mengerti bahwa itu haruslah singkat untuk mengurangi waktu antrian, tetapi waktu demo pers selama 15 menit itu tidaklah cukup. Jadi kami bermain sebanyak dua kali, percobaan kedua kami berusaha untuk melewatinya dengan cepat, seperti yang ditampilkan pada klip yang menyertai di atas. Jadi, semuanya sangat bersifat perkenalan, termasuk dungeon dan boss-bos mini pertama. Dengan pengalaman kami selama bertahun-tahun dalam Zelda, kami mengharapkan sebuah kuil dengan tingkatan lebih tinggi untuk dieksplorasi atau adanya bagian untuk bermain-main, mencoba dan melihat bagaimana Link tampil ketika lebih banyak kemampuan atau item dibuka.

Ini adalah iklan:

Tetapi itulah adanya: sebuah bagian yang banyak dari kita telah mainkan sebelumnya, dengan hanya perubahan kecil dalam gameplay dan peningkatan visual yang sebagian orang menyukainya dan yang lain tidak. Begitu juga fitur-fitur utamanya yang hadir dengan menu-menu yang indah, jauh lebih modern, dan berguna, termasuk inventory yang lebih kontemporer dan map berbasis legenda, yang merupakan sebuah perubahan yang baik. Pada saat yang bersamaan, kami juga menyukai beberapa pilihan desain unik dan sangat klasik yang masih dipertahankan, seperti mendorong blok-blok yang sepenuhnya acak di dalam Tail Cave untuk membuka secara ajaib pintu ke ruangan berikutnya.

Dan berbicara mengenai ruangan-ruangannya, kami mengerti bahwa ini bukanlah pertama kalinya Link's Awakening bisa dimainkan di Switch, tetapi kami juga akan sangat menghargai jika Chamber of Dungeon yang baru saja diumumkan juga bisa hadir di LA. Untuk tampilan awal, di mana fitur petualangan baru yang bisa kamu ciptakan sendiri bisa menjadi pondasi baru yang potensial bagi pembuat game Zelda di masa yang akan datang. Dengan fitur tersebut dan petualangan yang sudah ada digabungkan, petualangan Zelda yang kembali hadir ini terlihat sangat menarik baik bagi pendatang baru maupun fans. Untungnya masih ada waktu yang lebih dari cukup antara saat ini dan rilis tanggal 20 September untuk bermain lebih banyak dan membawakan preview yang lebih mendalam di sini, di Gamereactor. Untuk saat ini, silahkan menyimak demo walkthrough dan video impresi kami di bawah untuk informasi lebih banyak.

HQ
The Legend of Zelda: Link's AwakeningThe Legend of Zelda: Link's AwakeningThe Legend of Zelda: Link's Awakening
HQ

Teks terkait



Loading next content