Indonesia
Gamereactor
review
Spiritfarer

Spiritfarer

Setiap nyawa pasti suatu ketika akan berakhir. Di game baru karya Thunder Lotus ini, kita belajar mengucapkan selamat tinggal.

HQ
HQ
SpiritfarerSpiritfarerSpiritfarer

Setelah Jotun dan Sundered, tim Thunder Lotus Games mencoba memahami kehidupan dan kematian melalui petualangan naratif berjudul Spiritfarer yang pada esensinya merupakan game simulasi manajemen berbasis cerita. Gamenya dihadirkan dengan grafis bergaya gambaran tangan yang telah menjadi ciri khas developer ini dan bagi saya mengingatkan kepada karya Supergiant Games, setidaknya secara visual. Namun, walau kesan pertamanya positif dan premisnya membuat penasaran, judul terbaru dari studio ini tidak berhasil membuat saya tersentuh seperti harapan.

Di Spiritfarer kamu menjadi sang wanita pengayuh perahu perbatasan dunia dan akhirat yang ditemui dalam berbagai kepercayaan, sembari menemani jiwa-jiwa terusik yang menempuh perjalanan terakhir mereka. Bagi karakter utama gamenya, Stella, mengurusi para orang mati adalah tantangan yang pelik, walau kamu mungkin sulit membacanya dari ekspresi wajahnya yang ceria dan teduh. Thunder Lotus menempatkan Stella sebagai silent protagonist, atau protagonis yang tidak berbicara. Keputusan ini bisa jadi yang terbaik karena topik gamenya yang suram. Kita mengucapkan selamat tinggal ke berbagai macam orang di Spiritfarer dan Stella memberikan semuanya kasih dan perhatian yang sama ke semuanya. Bukan hak dia untuk menilai riwayat seseorang, karena perjalanan ini tentang rasa hormat pada kehidupan itu sendiri.

Ini adalah iklan:

Kamu sendiri yang menentukan seberapa emosionalnya setiap perpisahan ini, tapi pihak developer memberikan banyak sinar harapan ke ceritanya sehingga nuansanya tidak pernah terlalu kelam dan depresif. Namun, perjalanan mencapai rasa ikhlas tetaplah panjang dan melelahkan sehingga kamu perlu bersiap mengalami perjalanan yang penuh kesedihan, walau diperkaya dengan manis-pahitnya kenangan-kenangan indah serta pembelajaran yang menyakitkan. Sebelum kita mengucapkan selamat tinggal kepada seseorang, kita menyambut mereka sebagai penumpang di perahu kita. Di perahu kecil yang kita kendarai dan berkembang seiring gamenya berlanjut, kita akan mengarungi lautan, menemukan lebih banyak lagi teman seperjalanan dan mengalami petualangan-petualangan kecil sepanjang jalan.

Spiritfarer
SpiritfarerSpiritfarer

Spiritfarer adalah game manajemen dengan menjaga kemaslahatan penumpang-penumpang kita sebagai tujuan utamanya. Kita perlu memenuhi kebutuhan masing-masing karakter, mulai dari makanan favorit mereka hingga menghias kamar mereka. Terkadang penumpang kita bisa memberikan pengaruh positif ke satu sama lain, namun terkadang mereka membuat kerusuhan - bagian tak terhindarkan dari kehidupan, memang. Stella menyambut semuanya dengan tangan terbuka (walau arwah-arwah ini bisa juga menolak sambutan tersebut kalau mereka ingin) dan menawarkan untuk mendengar keluh kesah mereka. Bantuan yang kita berikan tidak sampai sini saja, karena setiap orang butuh menyelesaikan beberapa urusan sebelum bisa melanjutkan ke alam baka.

Ini adalah iklan:

Agar bisa menuntaskan kejadian-kejadian ini, kita harus mengurusi kenangan yang terkait dan, seperti kedengarannya, itu tidak mudah. Terkadang yang kamu butuhkan hanya satu masakan yang membangkitkan pikiran yang telah terkubur dalam di masa lalu, tapi kalau kamu belum punya bahan masakan yang tepat (atau tidak tahu resepnya), bahkan berbelanja pun bisa menjadi tantangan tersendiri. Ini terjadi karena Spiritfarer tidak memberikan dukungan yang memadai ke pemain sepanjang jalan. Kita bisa bertanya ke karakter-karakter yang ada mengenai masalah yang ada dan kita sering mendapatkan informasi berharga dari mereka, tapi tetap saja, sepengalaman saya, jawaban yang diberikan masih jauh dari pemecahan masalah yang kita hadapi.

Di Spiritfarer, majunya game umumnya terkait pada dua aspek: skill dan sumber daya. Stella harus membantu beragam orang di pulau-pulau tertentu demi mendapat semacam skill point yang dibutuhkan agar dia dapat menghadapi bagian platforming khusus yang ada. Bagian kedua dan yang jauh lebih sulit adalah menemukan benda yang dibutuhkan. Kita harus memasak masakan spesifik di perahu, memberikan makanan ringan tertentu, dan membangun perahu kita secara rutin untuk mengakses bangunan baru atau daerah baru di peta. Walau hanya ada sedikit tugas yang bisa dijalankan secara aktif di quest log dalam satu waktu, banyak tujuan bisa ditemukan setelah beberapa jam, sehingga bisa cukup sulit untuk mengingat semua hal yang kita jalani.

HQ
SpiritfarerSpiritfarerSpiritfarer

Ini merupakan masalah yang besar karena struktur gamenya memberikan banyak hal yang perlu dilakukan dan saya selalu merasakan tertekan oleh waktu. Sebagai contoh, perahu kita hanya berlayar selama matahari masih ada di langit, dan penumpangmu ingin makan sekali sehari. Persiapannya membutuhkan waktu yang lumayan karena kita harus menumbuhkan, membeli, atau memasakan makanan yang dibutuhkan. Saya tidak sempat tidur beberapa kali karena saya sibuk memotong bahan, menebang kayu, melelahkan bijih logam, atau menenun kain - saat para penumpang tidur dengan enaknya. Tentu saja, semuanya tidak menjadi masalah jika semua kegiatan ini ada ujungnya, tetapi ada notifikasi yang terus muncul di layar, sebagai pengingat bahwa kita kehilangan waktu menyelesaikan tugas utama kita. Di antara menyiangi taman saya, memberikan pakan ayam, dan menyelesaikan mini-game di setiap daerah, selalu ada orang yg ingin makan atau mengingatkan kita terhadap tugas yang tengah berlangsung dan belum sempat kita tuntaskan. Setelah beberapa waktu, saya tidak lagi menggubris obrolan basa basi ini dan tidak lama kemudian saya jadi melewati pembicaraan agar saya tidak lupa sedang melakukan apa.

Selain itu, ada masalah kedua yang muncul karena tugas yang terlalu banyak. Spiritfarer adalah game bisa dengan mudah mengisi waktumu hingga 40 jam atau lebih dan bagian utama pengalaman bermain berkisar seputar mengulangi mini-game dan tugas harian yang sama berulang kali. Saya bermain dengan cukup efisien, tapi tetap tidak bisa membeli upgrade-upgrade terakhir untuk kapal saya. Sebagian besar kegiatannya digambarkan dan dianimasikan dengan sangat imut, tapi setelah 20 jam tetap saja itu tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa kamu sudah melihatnya berkali-kali sebelumnya. Sembari kamu berlayar tanpa arah berjam-jam melintasi laut karena quest yang sekarang kamu jalani masih belum ada kemajuan.

Spiritfarer
SpiritfarerSpiritfarer

Namun, selain itu, saya tidak punya banyak keluhan mengenai Spiritfarer. Dari sisi teknis, gamenya berjalan dengan mantap dan kebutuhan teknisnya yang ringan membuat saya bisa memainkannya bahkan dengan notebook yang saya pakai kerja. Ada sedikit penurunan performa di sana sini serta beberapa eror tampilan juga, tapi gamenya secara umum berjalan cukup baik. Dalam hal musik, bisa lebih banyak variasi dan beberapa jingle yang ada terlalu repetitif.

Secara keseluruhan, saya cukup puas dengan Spiritfarer, walau saya sebenarnya berharap lebih. Gamenya berhasil memberikan dampak yang kuat saat kamu mengucapkan selamat tinggal ke rekan-rekanmu, tapi saya merasa penulisannya pun tidak setajam biasanya, dan saya mendapati beberapa kisah meninggalkan sejumlah pertanyaan karena tidak diakhiri dengan memuaskan.

Aspek yang khususnya menggemaskan adalah dua orang bisa bermain bersama dalam satu platform karena Stella tidak sendirian dalam perjalanannya - Daffodil si kucing pemberani peliharaan Stella selalu ada di sisinya. Sebagian besar gamenya sangat menarik hati, namun pada akhirnya, kualitas terbaik studio ini lagi-lagi adalah gaya visualnya. Namun,
Spiritfarer tidak diragukan lagi memiliji potensi untuk memberikan kesan yang kuat kalau kamu rela menghabiskan waktu yang dibutuhkan untuk mengeksplorasi para tokoh dan dunia mereka. Hal tersebut akan lebih mudah bagi pemain jikalau Thunder Lotus bisa meningkatkan aspek quality of life alias kemudahan bermain demi menghargai waktu yang kamu habiskan dalam perjalanan ini.

HQ
07 Gamereactor Indonesia
7 / 10
+
Mengajarkan kita untuk menghargai hidup orang lain, tampilan yang menyenangkan dan menarik mengantarkan tema mengurus orang yang menuju kematian, mode kooperadi dua pemain secara loka.
-
Animasi dan mini-game terlalu sering diulang, pemecahan masalah tidak selalu jelas caranya.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait

0
SpiritfarerScore

Spiritfarer

REVIEW. Ditulis oleh Stefan Briesenick

Setiap nyawa pasti suatu ketika akan berakhir. Di game baru karya Thunder Lotus ini, kita belajar mengucapkan selamat tinggal.



Loading next content