Shawn Layden: Potensi VR semakin besar setelah pandemi COVID-19

Dalam sebuah bincang-bincang di Gamelab 2020 bersama Dean Takahashi dari GamesBeat yang berjudul "Where do we go from here?", mantan direktur Sony Interactive Entertainment Worldwide Studios Shawn Layden membicarakan beberapa hal, salah satunya adalah industri game setelah pandemi COVID-19.

Layden yang meninggalkan Sony pada akhir tahun lalu berpikir bahwa "gaming sebagai sebuah industri harus keluar dari sini dengan cara yang berbeda" terkait kondisi bekerja dan cara game dibuat dalam hal ongkos dan ide.

"Saya mendapat kehormatan menjadi direktur dari Worldwide studios selama 5 tahun", ujarnya, dan itu termasuk "13 studio-studio yang sangat berbeda, budaya berbeda." Ia melanjutkan bahwa masing-masing studio "ingin mencapai sesuatu yang berbeda."

Secara total, lebih dari 2600 orang kini harus menghadapi "tantangan bekerja jarak jauh," yang membuat Layden berpikir bahwa "dunia dari 2019 kini sudah hilang, tidak mungkin kita kembali ke sana" di mana baik perusahaan dan karyawan harus bekerja dari rumah lebih panjang daripada yang diperkirakan. Karena itu, jika melihat gambaran besarnya, perubahan abad mungkin tidak terjadi di awal 2000-an, "Saya pikir abad 20 berakhir dengan virus ini," dan kini waktunya untuk semua orang mempertimbangkan "bagaimana kita bekerja lebih cerdas daripada lebih lama."

Lalu seperti judul bincang-bincang ini, "Ke mana kita sekarang?" Layden berpendapat, "Masih ada hal-hal baru untuk ditemukan di pertemuan antara teknologi dan hiburan." Ia memberikan contoh-contoh terkini seperti kebangkitan esport dan proyek-proyek transmedia seperti Bandersnatch dari Netflix. Tetapi ada satu bidang yang Layden lebih tertarik. Ia memperkirakan bahwa "pemirsa VR mungkin lebih besar setelah lockdown" dan ia memprediksi "sebuah evolusi di sepanjang platform VR," di mana "semuanya baru, hanya dibatasi oleh imajinasi para kreator."

Apakah menurutmu VR akan berjaya di dunia pascapandemi?