Empire of Angels IV adalah entri keempat dari sebuah serial yang sebenarnya sudah ada sejak awal 90an, namun baru masuk ke konsol sekarang. Saya belum pernah memainkan game-game sebelumnya, tapi ceritanya tidak dalam-dalam amat, ya standar RPG lawas. Karena itu, tidak sulit untuk mengikuti ceritanya.
Secara mekanik, Empire of Angels IV sedikit mirip dengan Fire Emblem, tapi kualitas produksi dan kedalaman gameplay-nya tidak sampai sana. Intinya, pertarungan game ini berkutat pada area kotak-kotak dan penempatan karakter sebaik mungkin untuk menyerang musuh. Sistem ini agak kaku dan tidak banyak hal mengejutkan, meskipun pengembang mencoba memberi sentuhan pada konsep ini dengan memberikan serangkaian misi tambahan untuk dicapai setiap pertarungan untuk mendapatkan ranking tertinggi. Misi ini dapat mencakup memastikan tidak ada karakter yang mati, mengalahkan musuh dengan cepat, atau membuat semua musuh melarikan diri.
Sebagai tambahan, kadang ada rahasia tersembunyi di peta yang menarik untuk dicari. Sayangnya, beberapa fitur dasar malah hilang, sehingga agak merepotkan untuk merancang gerakanmu seefisien mungkin. Ada banyak hal yang harus dicoba-coba dan kesan asal tekan tombol untuk mencapai sesuatu. Menunya juga terkesan berantakan.
Grafiknya cenderung warna-warni dan enak dipandang, desainnya juga bagus. Gayanya mirip dengan game grafis kotak-kotak zaman PlayStation, tapi edngan resolusi lebih tinggi dan efek modern. Saya suka tampang game ini, bagaimana dunia gamenya tidak terlampau detil tapi cukup jelas ada obyek apa saja.
Meski demikian, ada yang terasa janggal. Empire of Angels IV adalah game dengan karakter 100% cewek yang cenderung mengarah ke 'stereotip waifu'. Karena itu, bisa diperdebatkan apakah aspek ini bagus atau jelek saat kamu menghadapi pertarungan jarak dekat. Kamu bisa jadi punya pendapat sendiri soal ini, tapi buat saya, ini agak merusak bagian bagus gamenya. Rasanya terlampau kurang ajar dan seksis sampai saya tidak bisa menikmati ceritanya. Misalnya, setiap karakter akan kehilangan pakaian mereka (kecuali daleman) ketika mereka kalah. Saya bisa bilang bahwa gamenya akan jauh lebih baik tanpa 'fitur' ini. Ini cuma sesuatu yang membuatmu tidak nyaman.
Pengembang Cina Softstar Entertainment menawarkan cerita Cina apa adanya tanpa usaha lokalisasi selain terjemahan pas-pasan. Biasanya, saya memang bermain dengan bahasa aslinya, tapi kalau terjemahannya terlihat tidak selesai, tentu ini jadi masalah. Orang-orang juga memanggil satu sama lain dengan nama seperti Kefir dan Jeans yang merusak imersi ceritanya.
Satu-satunya hal terbaik dari Empire of Angels IV adalah sistem level up karakter. Butuh waktu untuk membuka semuanya, tapi dengan menaikkan kekuatan karaktermu, kamu juga bisa memberikan alignment berbeda untuk gadis-gadis ksatriamu. Jadi, kamu bisa menyesuaikan pasukanmu dengan gaya bermainmu. Tidak seperti game serupa, musuh di garda belakang seringkali diam saja sampai kamu dekati, jadi saya biasanya memprioritaskan mobilitas agar bisa memulai pertarungan kapan saya mau.
Sebagai kesimpulan, ada dasar yang kokoh untuk membuat game bagus di sini. Saya rasa Softstar Entertainment agak merugikan mereka sendiri dengan segala elemen waifu yang konyol karena ini otomatis membuat orang menghindar. Seandainya ada perhatian lebih yang ditujukan ke jalann cerita dan mekanik game lebih terpoles, saya tidak akan segan merekomendasikan game ini pada penggemar SRPG.