Indonesia
Gamereactor
preview
Resident Evil Village

Resident Evil Village - Preview

Iterasi berikutnya dari seri horor buatan Capcom ini berpotensi menjadi yang terbaik.

HQ

Kemarin diramaikan dengan Resident Evil Village, ketika demo kedua dari game tersebut dirilis secara eksklusif untuk konsol-konsol PlayStation hanya selama delapan jam saja, selain video gameplay selama sejam dari Capcom yang membeberkan apa yang ada di demo Castle, begitu juga beberapa tempat lain. Dengan semua konten yang harus dilalui, kami memampatkan pendapat kami dari 60 menit penuh horor itu. Selain berisi banyak ketakutan, entri ini tampaknya mematok target tinggi, bahkan melampaui yang pernah ada.

HQ

Terinspirasi dari sebuah permukiman di Eropa Timur, Village menampilkan Ethan Winters (protagonis dari Resident Evil 7: Biohazard) yang harus kembali berkutat di dunia monster dan orang-orang jahat. Menyusul sebuah pertemuan tak menyenangkan dengan alumni Resident Evil Chris Redfield, di mana anak perempuan Winters, Rosa, diculik, sehingga Winters tidak punya pilihan lain selain menuju Village dengan harapan menemukan dan menyelamatkannya. Ketika sampai di tempat yang terkutuk itu, Winters menemukan bahwa ada banyak misteri di sana, seperti makhluk-makhluk mengerikan yang mengancam nyawa para penduduk, yang kini kesulitan hanya untuk sekadar bertahan hidup.

Resident Evil Village tampaknya memiliki peta yang besar, yang memiliki banyak lokasi-lokasi impresif; seperti desa itu sendiri atau Castle Dimitrescu yang menakutkan, yang dihuni oleh seorang perempuan sangat tinggi dan ternama beserta anak-anaknya. Meskipun tidak sepenuhnya open world, Village tampaknya menawarkan opsi eksplorasi lebih dibandingkan dengan game Resident Evil lainnya. Meskipun jalan yang diikuti Winters akan cukup linear, kamu akan bisa bepergian ke petualangan sampingan di sana sini. Seiring perjalananmu mencari Rosa dan menungkap apa yang menyebabkan area ini menjadi begitu berbahaya akhir-akhir ini, Winters harus sekaligus menghindari segala bentuk makhluk buas yang ingin membunuhnya. Tetapi, ia tidak sama sekali tanpa daya. Melalui penjarahan dan eksplorasi, Winters dapat mengumpulkan senjata dan peralatan baru untuk melindungi diri.

Ini adalah iklan:

Mulai dari shotgun dan sniper rifle, hingga pisau dan pistol, Winters dapat melawan berbagai musuh yang menghadangnya. Terdapat beberapa tipe musuh yang bisa dibunuh. Para Lycan (semacam zombie werewolf) akan paling banyak kamu temui, tetapi terdapat juga musuh-musuh lain yang akan memberi tantangan lebih. Sebagai contoh, anak-anaknya Dimitrescu (perempuan-perempuan menakutkan yang bisa berubah menjadi segerombolan serangga). Lalu dengan gaya khas Resident Evil, ada para stalker yang harus kamu waspadai. Lady Dimitrescu adalah salah satu yang mungkin paling dikenal, dan ya, dia akan mengikuti Winters di Castle Dimitrescu untuk bisa mencabik-cabikmu dengan kuku panjangnya yang tajam. Namun, lebih parahnya lagi, terdapat pula musuh lain yang tidak kalah merepotkan. Salah satunya adalah seekor Lycan raksasa dengan sebuah palu dan saudara laki-laki Dimitrescu, Heisenberg, yang merupakan kandidat sempurna untuk menjadi stalker, terutama karena Dimitrescu sendiri tampaknya tidak meninggalkan kastel.

Resident Evil VillageResident Evil Village

Pertarungannya terlihat seperti tipikal horor survival dalam aspek bahwa Winters bisa membela diri, tetapi opsi terbaik adalah lari. Untuk mendorong ini, opsi untuk mendorong objek-objek tertentu untuk memblokir pintu masuk telah ditambahkan, meskipun itu belum berarti musuh tidak akan mencari jalan lain untuk menemukan Winters. Jadi, pada dasarnya, rencana terbaik adalah terus waspada dan hanya bertarung ketika benar-benar dibutuhkan, karena amunisi sangat terbatas.

Untuk menambahkan variasi dalam gameplay, Village juga memiliki sejumlah puzzle untuk dipecahkan dalam rangka membuka lokasi-lokasi baru. Ini bisa dalam bentuk mengumpulkan segel untuk membuka sebuah pintu (seperti di demo Village), atau menemukan sejumlah topeng dan menempatkannya ke patung yang tepat. Intinya adalah, menghindari dan melawan musuh hanyalah sebagian saja dari petualangan ini.

Ini adalah iklan:

Resident Evil Village juga memiliki crafting dan sebuah sistem inventaris baru (yang terinspirasi dari game-game Resident Evil terdahulu) yang akan memungkinkan kamu untuk mengelola apa yang kamu bawa selama perjalanan. Crafting cukup sederhana, tinggal mengumpulkan material yang diperlukan dari menghancurkan kontainer atau menemukan barang-barang yang tergeletak di luar, lalu menggabungkan mereka menggunakan sebuah resep. Sistem inventaris yang diperbarui ini memungkinkan kamu menukar dan mengubah penempatan item dalam format layaknya Tetris, di mana manajemen ruang adalah kunci untuk bisa membawa sebanyak mungkin peralatan dan loot. Lalu ada Toko Duke. Di sepanjang game, kamu akan mengumpulkan mata uang dengan menjarah dan membunuh Lycan, yang lalu bisa dihabiskan di Toko Duke di beberapa lokasi seperti ruangan aman. Di sini, kamu bisa membeli obat-obatan, amunisi, upgrade senjata, dan sebagainya, yang akan membuat petualanganmu menjadi lebih mudah.

Resident Evil Village

Dari apa yang telah saya lihat dan mainkan, Resident Evil Village tampaknya tidak hanya memiliki narasi yang sangat memikat dan misterius, tetapi juga visual dan gameplay yang menarik. Demo ini saya mainkan di PlayStation 5, dan sejauh ini ia terasa presisi dan memiliki beberapa visual terhebat yang pernah saya lihat di sebuah game Resident Evil - seperti yang bisa diharapkan karena ia adalah yang pertama hadir untuk konsol next-gen. Setelah menonton videonya dan memainkan demo pertamanya, Resident Evil Village masih mampu memenuhi hype dan menjadi salah satu game terbesar di tahun ini.

HQ
Resident Evil VillageResident Evil Village

Teks terkait



Loading next content