Indonesia
Gamereactor
review
Resident Evil 3

Resident Evil 3

Remake terbaru dari Capcom tidak hanya memberi standar baru untuk remake, tetapi juga untuk game survival-horror pada umumnya.

HQ
HQ

Selama ini istilah "remaster" dan "remake" telah digunakan untuk mendeskripsikan game yang sama, namun Capcom benar-benar menunjukkan dunia apa perbedaannya ketika meluncurkan Resident Evil 2 tahun lalu. Bagaimana? Studio ini melakukannya dengan bertanya bagaimana mereka akan melakukan sebuah sekuel untuk Resident Evil di tahun 2019. Itu artinya memodernkan dan mengubah ceritanya, memperkenalkan mekanika baru, dan tentu saja membangun kembali visual dan audio dari nol. Elemen kejutannya menjadi terbantu karena itu, jadi bagaimana performa Resident Evil 3 ketika orang-orang sudah tahu apa yang bisa diharapkan? Ternyata ia memiliki performa yang tidak kalah bagus.

Itu karena sangat jelas bahwa Resident Evil 3 dikembangkan bersama dengan Resident Evil 2, maka ia mengikuti resep yang sama, setidaknya sebagian besarnya. Contohnya dari ceritanya. Bagi kamu yang telah memainkan Resident Evil 3: Nemesis mungkin mulai bermain dengan berpikir kamu tahu apa yang bisa diharapkan. Tanpa membocorkan apapun, sebut saja bahwa sebenarnya tidak demikian. Ada beberapa perubahan yang telah dibuat untuk mengejutkan pemain lama, sembari membuang beberapa keanehan dalam plot yang sudah hampir berumur 21 tahun. Kami tidak membicarakan materi Academy Award di sini, karena hubungan antara Jill Valentine dan Carlos Oliveira tampaknya maju dari dingin menjadi teman akrab lebih cepat daripada kamu bisa mengatakan Staaaaars, dan beberapa justifikasi untuk situasi tertentu cukup tipis. RE3 juga memotong dan mengubah lebih banyak daripada yang dilakukan RE2 tahun lalu, dan hal itu mungkin akan membuat marah para tradisionalis. Kamu sudah diperingatkan.

Tetap saja, ceritanya sudah cukup menarik untuk membuat kami bersemangat melalui seluruh game dalam sekali duduk. Namun, durasi game yang terbatas mungkin akan memecah pendapat pemain. Meski kami menikmati sembilan jam permainan kami, dengan banyak menjelajah dan kembali ke tempat lama untuk mencari berbagai Easter egg dan rahasia, beberapa mungkin merasa durasi lima sampai sepuluh jam terlalu pendek, bahkan dengan tingkat kesulitan, kostum, senjata, dan model karakter 3D, item, dan seni konsep yang bisa dibuka. Kami dengan senang hati sudah melalui game ini tiga kali, dan durasinya cocok dengan temponya yang lebih berfokus kepada aksi. Kualitas di atas kuantitas adalah sesuatu yang OK di mata kami, jadi tidak ada komplain dari kami meski tentu saja wajar jika seseorang menginginkan sesuatu yang lebih dari sesuatu yang bagus.

Ini adalah iklan:
Resident Evil 3

Ya, ini lebih berfokus pada aksi daripada pendahulunya, tetapi tidak sebanyak yang mungkin kamu takutkan. Meski di paruh pertama atau dua per tiga pertama dari game menghadirkan sebuah atmosfer yang menakutkan dengan zombi yang menunggu kamu lengah, bagian akhir dari game tiba-tiba menuntutmu untuk menjadi Rambo dengan menguncimu di ruangan-ruangan berisi bos atau musuh yang kuat. Ini bukanlah aspek kesukaan kami dari franchise ini, bahkan meski kontrol dan pertarungan terasa lebih memuaskan dibandingkan sebelumnya.

Salah satu alasan atas hal itu adalah mekanika dodge. Ketuk tombol dodge di waktu yang tepat maka Jill atau Carlos bisanya akan bisa menghindari lengan atau gigi dari sebuah zombi. Tekan dengan sempurna, maka kamu bahkan bisa memperlambat waktu selama beberapa detik dan bidikanmu secara otomatis akan mengarah kepada titik lemah musuh. Bahkan setelah tiga permainan, jantung kami selalu terhenti satu ketukan ketika melakukan ini. Mungkin bahkan sampai berhenti sama sekali ketika nyawa kami sangat rendah - sebuah aksi yang mendebarkan!

Sisi positif dari aksi yang lebih banyak adalah kamu mendapatkan pilihan lebih banyak dalam membasmi musuh pada momen-momen yang lebih tenang. Raccoon City untungnya dipenuhi dengan tong eksplosif yang dapat menghancurkan banyak zombi sekaligus dengan sebuah dentuman yang indah dan generator yang melumpuhkan segala hal di sekitarnya ketika ditembak. Kedua pahlawan kami bahkan menyadari bahwa membawa sebuah pisau tajam adalah ide yang bagus dan dapat digunakan sesering mungkin tanpa takut ia rusak (sangat berguna ketika terdapat peti yang dapat dihancurkan yang berisi senjata atau amunisi, atau zombi iseng yang pura-pura mati). Lalu ada pula persenjataan yang memuaskan ketika ditembakkan.

Ini adalah iklan:

Visual yang mempesona dan desain audio yang luar biasa juga menjadi faktor yang menentukan. Bagi kamu yang memainkan RE2 Remake tahu betul apa yang kami bicarakan. Siapa yang bisa tetap tentang ketika setiap tetesan liur bisa dilihat - hampir terasa - keluar dari mulut zombi yang secara menakutkan realistis, atau ketika musiknya tahu kapan ia bisa memainkan pikiranmu dengan menambahkan suara derit atau suara tinggi. Ditambah lagi dengan animasi yang luar biasa yang membuat zombi bereaksi dengan cara yang memuaskan ketika ditembak, ditusuk, atau terjatuh ke arahmu. Tidak dapat dipungkiri bahwa kombinasi antara developer ini dan RE Engine adalah sebuah kecocokan surgawi (jika surga menakutkan dan penuh zombi). Tidak ada game survival-horror yang mendekati kualitas presentasinya.

Resident Evil 3Resident Evil 3

Bahkan desain Nemesis yang banyak dibicarakan dengan cepat memenuhi pikiran kami. Bukan karena kamu bisa banyak waktu untuk melihatnya. Makhluk raksasa ini melambangkan kematian dan bahaya dari sejak pertama kamu melihatnya, dan setiap pertemuan terus membuat segalanya menjadi lebih menegangkan. INi mungkin kenapa Capcom memutuskan untuk meninggalkan ancaman yang selalu ada seperti Mr X di Resident Evil 2 dan memutuskan setiap pertemuan dengan Mr "Staaaars" lebih ternaskah. Meski ini akan membuat beberapa orang kecewa, kami menyukai pendekatan ini. Hilang sudah ketika musuh besarnya menjadi membosankan dengan menghalangi perjalanan atau menghancurkan tempo dengan mengejarmu terlalu lama sehingga dan malah lebih terasa seperti sebuah gangguan. Setiap pertemuan dengan Nemesis terasa seperti sebuah puzzle, dan tergantung padamu untuk mencari jalan untuk kabur dari raksasa yang ternyata lincah ini atau "mengalahkannya" cukup lama untuk membelimu waktu yang dibutuhkan untuk mencapai area aman. Sekali lagi, membuat pertemuan ternaskah memastikannya menjadi semakin gila dengan cara yang tidak akan kami bocorkan di sini.

HQ

Namun, game ini tidaklah sempurna. Beberapa kekurangan dari pendahulunya masih ada juga di sini. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Resident Evil 3 adalah salah satu game dengan tampilan terbaik yang pernah kami lihat, tetapi bahkan versi Xbox One X terkadang kesulitan dengan frame rate, bahkan berkurang setengah ketika ada musuh di kejauhan. Biasanya ini tidak menjadi masalah karena kebanyakan musuh akan mendekat, tetapi terdapat beberapa adegan di mana hal ini terasa jelas dan merusak imersi.

Satu hal lain yang dapat merusak suasana adalah dari pilihan desain, yaitu fakta bahwa musuh yang seharusnya menjadi aktif ketika kriteria tertentu terpenuhi akan tetap bangun meski kamu sebelumnya sudah membuat kepala mereka seperti keju Swiss. Cukup dapat dimengerti karena memungkinkan kami membunuh mereka akan merusak beberapa momen cerita, tetapi tetap mengecewakan karena tidak ada solusi elegan yang ditemukan.

Bagi kamu yang memainkan Resident Evil 2 baru-baru ini juga akan menyadari beberapa daur ulang. Beberapa adalah referensi yang keren yang membuat kami terkekeh, sedangkan beberapa lagi hanyalah bukti bahwa kedua game ini dibuat oleh tim yang sama dan di waktu yang tidak jauh berbeda, termasuk beberapa model zombi yang mirip dan tentu saja beberapa bagian dari Raccoon City. Ini bukan sebuah masalah besar, karena kami pikir lucu saja ketika suatu saat seorang kembaran dari zombi muncul sepuluh detik setelah kami membunuh saudara kandungnya.

Resident Evil 3Resident Evil 3

Akhirnya, di atas kami telah menyebutkan beberapa perubahan dan pemotongan dibandingkan versi aslinya. Ini betul-betul sebuah penggambaran kembali dan tidak hanya pembuatan ulang yang lebih cantik. Terkadang ceritanya hampir terasa asing, terdapat beberapa tipe musuh yang tidak dikenal, beberapa skenario yang tidak terjadi, dan kami mencatat beberapa perubahan yang kami yakin akan memecah pendapat pemain lama.

Pada akhirnya, keluhan-keluhan ini cukup minor. Resident Evil 3 membuktikan sekali lagi bahwa Capcom adalah raja dari remake. Sama seperti RE2 tahun lalu, beberapa penggemar yang sekadar ingin mencari versi yang lebih cantik dari Resident Evil 3: Nemesis mungkin sedikit kecewa karena ada beberapa perubahan terhadap ceritanya, tetapi kami pikir sah-sah saja timnya berani membuat perubahan yang masih menjunjung jiwa game aslinya. Adanya berbagai kejutan dan perubahan ini membuat kamu merasa memainkan RE3 pertama kali lagi. Kebaruan itu mengajak kamu untuk duduk (atau duduk di ujung kursimu) dan menikmati atmosfer yang hebat dari audio visual yang mencengangkan, gameplay action-horror yang seimbang yang mencengkeram kamu dengan kuat dan tidak melepasmu hingga kredit bergulir, kontrol yang lebih modern, dan referensi-referensi keren serta easter egg. Tapi jangan harapkan durasi bermain dan konten yang sama seperti pendahulunya (kecuali kamu memasukkan pengalaman multiplayer yang hadir bersama Resident Evil Resistance), atau apapun yang sama sekali baru dalam hal puzzle dan gameplay, atau bahkan sebuah game tanpa isu teknis minor. Resident Evil 3 hanyalah sebuah sekuel yang anggun dari salah satu game terbaik 2019, dan kami menyukainya.

HQ
Resident Evil 3Resident Evil 3Resident Evil 3
09 Gamereactor Indonesia
9 / 10
+
Grafis dan suara luar biasa, kontrol hebat, tempo fantastis, banyak hal yang bisa dilakukan dan dicari.
-
Beberapa perubahan akan mengecewakan tradisionalis, pilihan desain yang mematahkan imersi, isu teknis minor.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait

0
Resident Evil 3Score

Resident Evil 3

REVIEW. Ditulis oleh Eirik Hyldbakk Furu

Remake terbaru dari Capcom tidak hanya memberi standar baru untuk remake, tetapi juga untuk game survival-horror pada umumnya.



Loading next content