Indonesia
Gamereactor
berita

Microsoft percaya kepada Nintendo dan Sony tapi tidak percaya Amazon dan Facebook

HQ

Walau Microsoft telah mengembangkan video game selama empat puluh tahun, mereka baru memasuki relung konsol dengan perangkat kerasnya sendiri sejak 2001. Mereka belum lama ini meluncurkan Xbox generasi keempat dan merupakan salah satu dari tiga pemain utama bisnis konsol saat ini, dengan dua lainnya tentulah Nintendo dan Sony.

Tapi perusahaan teknologi raksasa lainnya juga tidak mau ketinggalan. Google belum lama ini mencoba mengeluarkan Stadia, Amazon memiliki konsep Luna, dan Facebook mencoba berbagai hal. Dalam sebuah wawancara yang keluar belum lama ini, Phil Spencer selaku pimpinan Xbox menjelaskan bahwa ia cemas akan hal ini karena perusahaan-perusahaan tersebut tidak terbiasa dengan gaming dan mungkin mengeluarkan produk yang tidak baik bagi industrinya secara keseluruhan, tidak seperti Nintendo, Sony, dan Valve (setidaknya menurut Spencer) yang memang hidup dari industri gaming.

Sudut pandang tersebut dapat menjelaskan tindakan Microsoft belakangan ini, seperti mengeluarkan sejumlah judul mereka di konsol kompetitor, dan mengembangkan teknologi cloud bersama Sony, sekaligus sembari melakukan pembelian spektakuler yang mempersulit perusahaan teknologi raksasa lainnya memasuki ranah video game. Bahkan di tahun 2020 lalu, Spencer menyebutkan bahwa ia menganggap Amazon dan Google sebagai kompetitor yang paling berbahaya dibandingkan Sony, dan sepertinya dia belum berubah pikiran.

Apa kamu rasa akan baik jika Amazon, Facebook, dan Google menjadi pemain besar di industri ini? Atau sebaiknya tetap didominasi oleh perusahaan veteran seperti perusahaan tiga besar saat ini?

Microsoft percaya kepada Nintendo dan Sony tapi tidak percaya Amazon dan Facebook


Loading next content