Indonesia
Gamereactor
artikel
Sekiro: Shadows Die Twice

Hitungan Mundur GOTY 19 #2 - Sekiro: Shadows Die Twice

Action-adventure yang brilian dan brutal dari FromSoftware ini membuat kami terkesima ketika ia mendarat tahun ini.

HQ

FromSoftware telah menutup dekade dengan satu lagi mahakarya yang membawa developer ini keluar dari zona nyaman lebih dari satu kesempatan. Setelah empat seri Soulsborne dan sejumlah tiruannya membanjiri pasar, Sekiro terasa seperti sebuah udara segar dan perubahan yang disambut dengan baik ke arah yang diperlukan supaya tidak stagnan. Ia masih memiliki kedalaman dan tingkat kesulitan tanpa ampun, namun menambahkan elemen stealth dan sistem progresi yang lebih disederhanakan.

Sekiro juga game mereka yang paling berfokus pada narasi sejauh ini. Ia menggambarkan Jepang di abad 16 di mana kamu mengontrol seorang shinobi bernama Wolf yang berjanji untuk melindungi hidup dari tuannya, Lord Kuro. Di awal, kita bisa melihat Wolf dikalahkan dan tangannya dipotong, sementara tuannya dibawa lari. Shinobi ini lalu bangun di tengah-tengah cahaya lilin dan menemukan bahwa seorang pematung telah membantunya dan memberikannya sebuah prostetik dari kayu yang dapat di-upgrade dengan fitur-fitur baru sepanjang permainan. Kembali dari ambang kematian, ia lalu berangkat untuk mencari tuannya, menghadapi musuh-musuh yang sulit dan meningkatkan kemampuan shinobi-nya seiring perjalanan.

Hadir setelah Bloodborne yang bertempo cepat, kami menderita beberapa kematian terlebih dahulu untuk akhirnya terbiasa dengan parry dan block yang tepat. Pertarungan telah diubah sama sekali dan alih-alih mengurangi nyawa musuh yang seakan tak habis-habis, di sini kamu harus menyerang postur musuhmu untuk membuat mereka lebih rentan. Hal ini dapat dilakukan dengan secara tepat melakukan block ketika pedang musuh hampir menyentuhmu dan mengharuskan kamu untuk mempelajari pola serangan musuh. Ketika bar postur musuh sudah habis, maka kamu bisa melakukan serangan mematikan dan setiap musuh harus mendapatkan sejumlah serangan mematikan untuk benar-benar membuat mereka mati.

Bunyi logam yang muncul ketika kamu berhasil melakukan parry terasa memuaskan dan menuntut perhatian penuh kami karena melakukan block saja akan membuat bar postur kita meningkat. Menjaga tekanan kepada musuh terasa vital karena bar ini perlahan-lahan akan beregenerasi dan beberapa musuh bahkan berani kabur dan menyembuhkan diri jika didiamkan. 'Perilous attacks' benar-benar membuat kami terus waspada karena mereka tak bisa diblok dan hanya memberikan kami segelintir detik hingga akhirnya serangan itu mendarat. Sistem postur yang baru ini sangat membantu menyegarkan pertarungan dan mendorong kami untuk masuk ke dalam pikiran musuh kami, memprediksi serangan mereka selanjutnya, dan merespons dengan presisi.

Ini adalah iklan:

Sekiro juga mengubah formula dengan memperkenalkan elemen stealth. Wolf dapat memanjat dinding dari kuil-kuil kuno menggunakan prostetik grappling hook miliknya, membuat kamu bisa membunuh musuh dari bawah atau dari atas. Kamu juga bisa bersembunyi di alang-alang untuk melihat jalur patroli lawan. Stealth merupakan sebuah berkah ketika pertarungan bos karena kami bisa dengan licik memberikan sebuah death blow mudah dengan menyerangnya dari belakang. Ini juga memungkinkan kami untuk melihat area dan membunuh musuh satu per satu. Teknik ini juga bisa digunakan untuk kabur.

Lengan kiri Wolf juga bisa dipasang prostetik lain yang bisa kamu temukan ketika menjelajahi dunia terbuka game ini dan bisa digunakan di pertarungan untuk memanfaatkan kelemahan musuh. Firecracker, misalnya, dapat menyebabkan musuh ter-stun sementara sehingga memungkinkan kamu untuk melancarkan beberapa serangan taktis. Lalu Sabimaru bisa memberikan racun yang mematikan ketika digunakan secara tepat. Tidak ada skill tree berbasis poin atau kelas senjata berbeda di sini, namun berbagai prostetik ini memiliki kegunaannya masing-masing dan dapat ditingkatkan melalui sebuah skilltree yang memengaruhi jarak dan damage mereka.

Game ini juga menghadirkan beberapa pertarungan bos paling berkesan yang pernah ada di game FromSoftware, yang merupakan sebuah klaim berani mengingat pertarungan bos adalah bagian penting dari karya-karya mereka sebelumnya. Pertarungan arena ganda melawan Guardian Ape menjadi salah satu yang menonjol, terutama pada fase kedua ketika sang kera mengambil kepalanya yang sudah terpotong dan mengancam untuk menakut-nakuti kami hingga mati dengan teriakannya yang menyeramkan. Kami juga tak bisa melupakan pergelutan kami dengan Genichiro yang bersenjatakan petir, karena ini adalah sebuah ujian ketahanan dan kami dengan susah payah harus melewati ketiga fasenya.

Hadir setelah salah satu karya eksklusif FromSoftware terbaik untuk PS4, Sekiro: Shadows Die Twice berhasil muncul sebagai sebuah mahakarya dengan caranya sendiri. Sistem postur baru ini benar-benar mengubah pendekatan kami akan pertarungan, lalu tambahan elemen stealth dan kemampuan berpindah secara vertikal membantu segalanya menjadi tetap segar. Kini developer Jepang itu sedang sibuk berkolaborasi dengan George R.R. Martin, dan tampaknya buku untuk Sekiro sudah ditutup. Namun, tampaknya masih ada karya mereka yang bisa kita nantikan lagi.

Ini adalah iklan:
Sekiro: Shadows Die Twice

Teks terkait

0
Sekiro: Shadows Die TwiceScore

Sekiro: Shadows Die Twice

REVIEW. Ditulis oleh Stefan Briesenick

Petualangan terbaru dari FromSoftware menghadirkan latar dan mekanika baru, namun dengan aura yang masih sama.



Loading next content