Indonesia
Gamereactor
review
Disaster Report 4: Summer Memories

Disaster Report 4: Summer Memories

Granzella telah mengambil estafet dari Irem dan menghadirkan sebuah game yang penuh bencana.

HQ
HQ

Jarang kami menemukan game yang membuat kami bingung seperti game simulator/RPG/adventure bencana dari Granzella, Disaster Report 4: Summer Memories. Ketika kami bersiap diri untuk memainkan game ini demi review, sebelumnya kami belum pernah memainkan entri seri ini sebelumnya (pendahulunya yang terakhir dirilis 11 tahun lalu). Jadi, setelah melihat trailer dan membaca siaran pers singkat, kami berasumsi ini akan menjadi sebuah petualangan kecil yang konyol, di mana kami akan menyelamatkan orang-orang yang menjadi korban sebuah gempa bumi besar. Meski ini secara teknis benar, tetapi tidak itu saja. Meski juga hal ini tampak menandakan bahwa game ini memiliki banyak konten, tetapi terkadang tidak tersambung dengan baik. Lebih banyak ternyata tidak selalu berarti lebih baik.

Game ini dimulai dengan kamu memilih protagonis. Caranya adalah memberitahu game apa yang akan kamu lakukan ketika sebuah bencana yang berpotensi fatal terjadi di sekitarmu. Kamu bisa memilh pilihan seperti: "Saya akan melakukan apapun untuk membantu orang terdekat, "Saya akan menyelamatkan sebanyak mungkin orang," atau "Saya hanya akan menyelamatkan diri sendiri." Lalu kamu memilih jenis kelamin laki-laki atau perempuan, memilih jenis wajah dari beberapa opsi, sebuah warna kulit, gaya rambut, dan warna rambut (bersiaplah untuk melihat warna yang sama sekali berbeda ketika masuk ke game, karena pencahayaan game tidak begitu bersahabat dengan rambutmu). Sejauh ini begitu mudah dan opsi kustomisasi adalah sesuatu yang kami sambut dengan baik. Setelah "menciptakan" karaktermu, kamu akan dibawa ke sebuah bus. Di situ kamu bisa mempersilahkan seorang nenek menduduki tempat dudukmu sementara kamu berdiri atau justru mengatainya dan duduk sendiri. Pilihan-pilihan ini tidak memiliki konsekuensi fatal, tetapi game ini memang memiliki beberapa elemen RPG. Kamu bisa menjadi seorang manusia teladan atau bajingan tengik di hampir semua percakapan apapun situasinya, yang terkadang malah membuat kami merasa aneh. Berbicara kepada pegawai minimarket yang menaikkan harga demi mendapatkan uang lebih? Berbicara dengan seorang korban penyerangan yang terbaring menangis? Kamu bisa membanjur orang culas itu dengan uang dan memuji sembari menampar korban itu di wajah atau menggodanya hanya karena "she's your style" (itu kata-kata di dalam game, bukan kami).

Disaster Report 4: Summer MemoriesDisaster Report 4: Summer Memories
Ini adalah iklan:

Setelah kurang lebih memilih kepribadianmu (kami tidak harus menjawab ke arah tertentu, jadi ini hanya keputusan dalam hatimu saja), sebuah gempa bumi besar melanda. Dan besar ini dalam arti "Ya Tuhan, bangunan benar-benar tenggelam ke dalam tanah dan/atau terbelah separuh dan/atau menimpa semua orang."

Pendeknya, game ini akan membawamu menjelajahi sejumlah level kecil tertutup di mana kamu pada dasarnya menemui kejadian tertentu, di waktu tertentu, dan dalam urutan tertentu pula untuk melanjutkan ceritanya. Game ini tidak begitu memberitahumu apa yang harus dilakukan hingga kamu bertemu NPC yang siap untuk memberikanmu tugas berikutnya. Terkadang, kami benar-benar terjebak ketika mencoba ke area berikutnya hingga kami menyadari bahwa kami bisa memanjat benda tertentu secara tidak sengaja setelah mencari-cari selama setengah jam. Gameplay inti berupa "berbicara dengan x, mencari x, berbicara dengan x" dilengkapi dengan beberapa collectables (seperti pakaian dan kompas-kompas dengan berbagai desain) serta side quest yang bisa ditemukan di beberapa tempat.

Narasi game ini sangat aneh dengan tempo yang liar. Satu waktu kamu sedang membantu seorang ibu mencarikan air untuk anaknya di tengah-tengah kekacauan (sesuatu yang wajar) lalu di momen berikutnya kamu adalah pemimpin sekte miliuner yang membeli saham dari pebisnis asing di jalanan. Dialognya juga, seperti yang kamu sebutkan sebelumnya, cukup absurd dan bahkan menjurus kasar.

Disaster Report 4: Summer Memories
Ini adalah iklan:

Meski begitu, ada sesuatu yang menarik dari game ini yang sulit untuk dijelaskan. Jika kamu pernah memainkan Deadly Premonition, kamu akan paham ketika kamu mengatakan bahwa ini adalah bencana yang menawan. Ia tidak terlihat hebat, tidak berjalan hebat, sangat aneh, tetapi di balik semua itu ada pesona tersendiri dan kamu tidak dapat berhenti bermain. Keanehan itu malah menjadi menarik dan di satu titik, kamu tidak bisa menahan diri untuk mengapresiasi semua keanehan itu.

Meski begitu, Deadly Premonition memiliki cerita yang menyatu, beberapa karakter hebat, seorang protagonis yang menyenangkan dan menarik, dan misteri Twin Peaks hebat untuk dipecahkan oleh pemain. Disaster Report 4 tidak memiliki semua itu dan mencoba menuju berbagai arah sekaligus. Pada akhirnya, sulit untuk mengetahui game macam apa ini, bahkan genrenya. Ditambah pula dengan isu-isu teknis seperti lag, bug pencahayaan, crash, tekstur yang hilang, loading lama (walaupun terlihat seperti sebuah game PS3). Singkatnya, penampilannya masih kasar, tetapi tetap memiliki pesona dan kesenangannya tersendiri.

Jika kamu ingin menghabiskan 10 sampai 15 jam di dalam game yang tidak memberimu apapun kecuali secuil dari segalanya, kamu bisa memilih Disaster Report 4: Summer Memories. Ia memiliki pesona, terkadang menyenangkan, dan kocak (meski bertumpu pada tempo yang aneh serta kejadian yang tidak kalah aneh). Kami bahkan cukup bersenang-senang di tengah berbagai kekurangan yang ada. Akan tetapi, jika isu teknis mengganggumu sedikit saja, maka jangan coba meliriknya. Mungkin tunggu beberapa waktu hingga ada perbaikan dari berbagai masalah yang ada di game ini.

HQ
05 Gamereactor Indonesia
5 / 10
+
Menawan, terkadang kocak, mekanika yang menarik.
-
Penuh bug, masalah frame-rate, narasi hambar, dialog payah, tempo yang aneh.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait



Loading next content