Indonesia
Gamereactor
preview
Bloodstained: Ritual of the Night

Bloodstained: Ritual of the Night

505 Games baru-baru ini memberi kami kesempatan untuk mencoba sebuah demo singkat game ini di London.

HQ
HQ

Para penggemar Castlevania telah menunggu sangat lama untuk perilisan Bloodstained: Ritual of the Night, yang dibuat oleh Koji Igarashi, sang pembuat seri Castlevania selama 20 tahun. Meski ada Curse of the Moon yang menghibur kami, tapi tentu saja menu utama lah yang paling dinantikan. Kami pun mendapat kesempatan untuk mencobanya di London, tepatnya di acara Rezzed.

Kami diberitahu bahwa demo ini diambil dari bagian pertengahan game, jadi dalam hal cerita, kami tak begitu banyak mendapatkan gambaran. Pada dasarnya game ini membawa kita memerankan seorang perempuan bernama Miriam. Kamu harus menjelajahi koridor-koridor dan aula-aula besar dari game ini karena tentu saja, ini adalah sebuah Metroidvania. Terdapat area-area yang tidak dapat diakses hingga kamu menemukan kekuatan tertentu, lalu ada mini-map di layar yang menunjukkan kamu tempat-tempat yang sudah dan belum kamu jelajahi, dan tentu saja ada banyak backtracking (kembali ke tempat yang sudah dijelajahi).

Di demo ini sendiri, kami tidak begitu banyak melakukan backtracking. Tapi setidaknya untuk saat ini terlihat jelas tempat-tempat yang bisa kamu akses dan yang belum, dibantu oleh tak lain map yang kami sebutkan tadi. Kamu akan melakukan banyak platforming dan melompat-lompat melalui levelnya untuk melanjutkan permainan. Akan tetapi, kamu juga harus jeli akan berbagai area tersembunyi dan peti harta, karena mereka akan memberikan item-item penting seperti healing potion dan bahan-bahan (kami belum tahu ini untuk apa, tapi kami banyak mengumpulkannya di demo ini).

Ini adalah iklan:
Bloodstained: Ritual of the Night

Pada dasarnya, game ini ingin tetap menjaga akar Castlevania-nya, kecuali dari segi grafisnya yang lebih modern. Secara gaya, game ini paling tepat dideskripsikan sebagai 2,5D karena Miriam dan musuh-musuhnya hadir dalam 3D, sementara levelnya dalam 2D. Meski 2D, level yang kami lihat sejauh ini terlihat kompleks dan mendetail. Terdapat pula momen cerdas di mana kamu harus naik dalam tangga spiral untuk mendaki sebuah menara. Miriam dan musuh-musuhnya didesain dengan penuh kreativitas dan penuh gaya, sebuah pengalaman visual yang impresif. Terdapat musuh terbang yang dapat mengeluarkan tembakan warna-warni di layar, begitu juga kesatria besar dan bahkan lukisan jahat, semuanya menawarkan rasa tersendiri dalam petualangan yang menantang ini.

Serangan utamamu menggunakan pedang, jadi setiap pertarungan di Bloodstained semakin lama akan semakin menantang. Ia bagaikan sebuah dansa, di mana kamu harus seimbang antara menyerang dari dekat atau mundur untuk menyelamatkan nyawa. Kamu bisa saja menjadi agak meremehkan dan menekan terus tombol serangan. Kesabaran adalah kunci di game ini, karena terburu-buru akan membuatmu terbunuh, dan kamu harus memiliki bidikan yang bagus untuk menyerang musuh yang terbang.

Bloodstained: Ritual of the NightBloodstained: Ritual of the Night
Ini adalah iklan:

Kamu juga memiliki seranga spesial, yang akan menghabiskan sebuah meteran di bawah nyawamu. Salah satu gerakan ini akan meluncurkan sebuah serangan yang membuldozer lantai, sementara yang lain adalah sebuah serangan proyektil dengan jangkauan sudut besar. Kami berasumsi akan ada lebih banyak lagi di game utamanya. Serangan-serangan ini memberikanmu berbagai pilihan serangan dan terbukti berguna ketika melawan bos berupa naga berkepala dua, yang bergerak maju mundur untuk mengurung kami di antara dua kepalanya.

Keindahan (dan kesulitan) dari pertarungan bos ini adalah kamu tidak dapat bergantung pada kekuatan saja, tetapi kamu juga harus memiliki kelincahan untuk melompat dan menghindar semua serangannya. Ketika kamu sudah mengetahui ritmenya, kesabaran menjadi kunci dan mencari waktu yang tepat untuk menyerang, serta melihat ke mana musuhmu bergerak setiap saat.

Demo ini hanya menyajikan kami sedikit bagian dari aksi yang akan kita temui di Bloodstained: Ritual of the Night nanti, tapi sistem pertarungannya sudah terasa memuaskan dan memberikan keseimbangan antara risiko dan imbalan. Lingkungan dan model karakternya terlihat impresif (terutama dengan adanya efek ekstra melalui pencahayaan dan efek serangan). Ia terasa sangat seperti Castlevania, yang merupakan satu hal penting. Hujan yang murung dan koridor-koridor gelap membawa kami kembali ke karya-karya Igarashi sebelumnya. Kami sangat menantikan apa yang akan game ini sajikan ketika akhirnya dirilis tahun ini.

HQ
Bloodstained: Ritual of the NightBloodstained: Ritual of the NightBloodstained: Ritual of the Night

Teks terkait



Loading next content